MAKNA MARAWA

Arti & Makna Lambang Marawa di Minangkabau

Marawa merupakan bendera kebesaran Minangkabau dalam adat Minangkabau bukan hanya sekedar umbul-umbul, tetapi punya arti dan makna tersendiri bagi masyarakat Minangkabau.

Marawa ini terdiri dari dua macam perpaduan warna:  Pertama,  perpaduan empat warna yaitu; hitam, kuning, merah dan putih, disebut Marawa Kebesaran Adat Minangkabau. Kedua, tiga warna yaitu; hitam, kuning dan merah, disebut Marawa Kebesaran Alam Minangkabau.

Marawa merupakan lambang atau pencerminan wilayah Adat Luhak Nan Tigo.

Warna kuning : melambangkan Luhak Tanah datar ( aianyo janiah, ikannyo jinak dan buminyo dingin).

Warna merah : melambangkan Luhak Agam (airnyo karuah, ikannya lia dan buminya hangat).

Warna hitam : melambangkan Luhak Limopuluah Koto ( aianyo manih, ikannyo banyak dan buminyo tawar).

Setiap warna-warna Marawa tersebut mempunyai arti dan makna tersendiri tidak terkecuali tiangnya, yaitu:

1. Marawa Kebesaran Adat Minangkabau (Empat Warna)

Tiang : Melambangkan mambasuik dari bumi.

Hitam : Melambangkan tahan tapo serta mempunyai akal dan budi

Kuning : Melambangkan keagungan, punya undang-undang dan hukum.

Merah : Melambangkan keberanian, punya raso jo pareso.

Putih : Melambangkan kesucian, punya alua dan patuik.

Tata cara pemakaian:

- Dipakai atau dipasang ketika upacara adat kebesaran Ninik Mamak Pemangku Adat (urang ampek jinih dan jinih nan ampek)

- Dipakai atau dipasang ketika pelantikan/pengambilan sumpah penghulu, manti, malin dan dubalang.

- Marawa empat warna di pasang kiri-kanan gerbang tempat acara adat, didampingi marawa yang berwarna sesuai dengan jabatan yang     diangkat (satu warna)

2. Marawa Bendera Kebesaran Alam Minangkabau (Tiga warna).

Marawa tiga warna merupakan Bendera Kebesaran Alam Minangkabau, dimana bendera ini memiliki tiga warna yang mewakili masing-masing daerah luhak (daerah induk) di Minangkabau (luhak nan tigo). Makna warna Marawa Kebesaran Alam Minangkabau untuk Setiap warna-warna tersebut mempunyai arti sendiri tidak terkecuali tiangnya.

Kuning :  Nan tuo luhak tanah data warnanyo kuniang lambangnyo kuciang tando batuah rang babanso (Melambangkan Keagungan, punya undang-undang dan hukum dengan kebesaran Luhak Tanahdatar). Jika acara di wilayah Luhak Tanahdatar, maka Marawa berwarna Kuning Sebelah Luar.

Merah : Nan tangah Luhak Agam warnanyo sirah simbolnyo harimau tando urang bagak bapandirian (Melambangkan keberanian punya raso jo pareso dengan kebesaran Luhak Agam).
Jika acara di wilayah Luhak Agam maka Marawa berwarna Merah Sebelah Luar.

Hitam : Nan bunsu Luha Limopuluah maskotnyo sikambiang hitam urang nan tabah bijaksano saba jo rela pakaianyo (Melambangkan tahan tapo serta mempunyai akal dan budi dengan kebesaran Luhak Limopuluah Kota).
Jika acara di wilayah adat Luhak Limopuluah Kota, maka Marawa berwarna Hitam Sebelah Luar.

Tiang : Melambangkan mambasuik dari bumi yaitu Musyawarah menjadi inti dalam mengambil kebijaksanaan, rakyat selalu dilibatkan dalam mengambil ketetapan.

Saat ini Marawa tiga warna biasanya dipasang ketika acara nasional atau acara daerah serta acara keagamaan, seperti; Peringatan 17 Agustus dan hari nasional lainnya, peringatan hari besar Islam (Idul fitri, Idul Adha, Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi, 1 Muharram dan lain sebagainya). Dipakai atau dipasang ketika pelantikan/pengambilan sumpah pejabat nasional dan daerah atau menyambut kunjungan para pejabat Internasional, nasional dan daerah sewaktu berada di Sumatera Barat atau Ranah Minang.

Marawa tiga warna dipasang kiri-kanan gerbang tempat upacara pelantikan pejabat di tempat acara tersebut sedangkan marawa yang mendampinginya adalah marawa berwarna satu, berwarna dua yang diambil dari warna marawa kebesaran alam Minangkabau.

Juga dipasang ketika melaksanakan alek nagari (pesta rakyat), baralek (pesta pernikahan) dll.
Sekilas Marawa terlihat sama dengan bendera negara Jerman, bedanya kalau bendera Jerman warna Hitam, Merah dan Kuning dari atas ke bawah. Sedangkan Marawa dari Kiri ke Kanan (tegak) yang melambangkan tagak samo tinggi duduak samo randah.
.
.

Comments

Popular posts from this blog

RANGKIANG NAN SAMBILAN

MAKNA LAMBANG MINANGKABAU

BATAS ALAM MINANGKABAU