Duta Minang Di Mesir
Jembatan Ilmu, Mesir Minangkabau 10
Tiga Duta Dari Minangkabau
Tidak hanya jadi pelajar beberapa tokoh minang juga pernah mendapat amanah sebagai duta besar republik indonesia untuk Mesir;
1. Mr. Tamzil gelar Sutan Narajau. Dilahirkan di Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat, 21 Mei 1908 - meninggal di Jakarta, 26 Agustus 1992) adalah seorang politisi dan diplomat Indonesia.
Tamsil pernah menjadi Menteri Muda Luar Negeri Indonesia ke-2. Diangkat Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Mesir, Lebanon, Siriya. Dan duta RI di perancis 1960 1966
Ia pernah Selanjutnya, Mr. Tamzil menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa untuk republik arab mes
Pendidikan Tamzil:
HIS Padang 1917 - 1924
Mulo Padang 1924 -1926.STOVIA 1926-1927
AMS Afdelling B Weltevreden 1926 - 1929
Rechts Hoogeschool Batavia 1929-1931
Universitiet Leiden 1932
2. Ferdy Salim. Beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan diplomat Indonesia. Sepanjang kariernya sebagai diplomat, Ferdy Salim pernah bertugas sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Argentina serta untuk Brunei Darussalam
Pada masa-masa perjuangan kemerdekaan, Ferdy Salim juga aktif berjuang, bahkan dia ikut bersama dengan John Lie menyelundupkan senjata untuk kepentingan perjuangan bangsa Indonesia. Ketika menyelundupkan senjata dari Singapura ke Tembilahan, kapalnya tertangkap pihak Belanda dan dia-pun dipenjara.
Latar belakang
Ferdy Salim adalah putra dari pasangan Minangkabau, Baay Salim dan Siti Sjahsinan yang berasal dari Koto Gadang, IV Koto, Agam, Sumatra Barat. Dia juga adalah kakak dari mantan menteri Indonesia, Emil Salim dan ayah dari seorang profesional dan ahli ekonomi Indonesia, Felia Salim
3. Prof. Dr. Boer Mauna (lahir 9 Juni 1933) adalah seorang diplomat dan pengajar Indonesia.[1] Ia pernah ditugaskan mewakili Indonesia sebagai Duta Besar RI di berbagai negara, diantaranya di Maroko dan di Mesir pada tahun 1994 - 1997.
Almamater- Universitas Indonesia, Jakarta
- Institut des Houtes Etudes Int., Paris, Prancis
- Faculte de Droit Universite de Paris, Paris, PrancisPekerjaanDiplomat, pengajarDikenal atasDuta Besar RI di Maroko dan Mesir
Kehidupan pribadi
Boer Mauna lahir pada 9 Juni 1933. Ia merupakan putra Minangkabau kelahiran Sumatra Barat.
Pendidikan
Boer Mauna merupakan alumnus Universitas Indonesia (UI), Jakarta, setelah meraih gelar Sarjana (S1) bidang Politik Internasional. Gelar Master (S2) Ilmu Hukum bidang Hukum Laut Internasional ia dapatkan dari Institut des Houtes Etudes Int., Paris, Prancis. Sedangkan gelar Doktor (S3) Ilmu Hukum bidang Hukum Laut Internasional ia peroleh dari Faculte de Droit Universite de Paris, juga di Paris, Prancis.[3]
Kiprah
Setelah tidak lagi aktif di dunia diplomasi, Boer Mauna menyumbangkan tenaga dan pikirannya sebagai pengajar. Ia tercatat sebagai guru besar pada Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS), Jakarta.[4]
Pada tanggal 30 Oktober 2009 ia dianugerahi gelar Profesor oleh Universitas Indonesia atas jasa-jasanya dalam bidang pendidikan, terutama pendidikan di bidang hubungan internasional. Wafat januari 2020.
Comments
Post a Comment